Rabu, 24 Juni 2015

810 Abbas Qasim Ibn Firnas

Ibnu Firnas
Aircraft Ibn Firnas and sketches of flying machines
Abbas Qasim Ibn Firnas (in the West known as Armen Firman) was born in 810 AD in Izn-Rand Onda, Al-Andalus (now Ronda, Spain). He is known to experts in the various disciplines, in addition to a chemist, he was also a humanist, inventor, musician, physicist, poet, and a technology activist. This man of Moroccan descent live in the present reign of the Umayyad caliph in Andalusia (Spain). In the year 852, under the reign of Caliph Abdul Rahman II, Ibn Firnas decided to test 'fly' from the minaret Mezquita in Cordoba by using some sort of wings of wood propped cloak. Artificial wings turned out to make it float while in the air and slow the fall, he also managed to land even with minor injuries. The tools used Ibn Firnas is then known as the world's first parachute. In the year 875, when the age of 65 years, Ibn Firnas designing and making a flying machine capable of carrying humans. Once the final version has been established, he deliberately inviting people to participate witnessed Cordoba historical cost in Jabal Al-'Arus (Mount of the Bride) in the Rusafa district, near Cordoba. The flight was witnessed by the community was fairly successful. Unfortunately, because of the way sliding unfavorable, Ibn Firnas slammed into the ground along with homemade gliders. He also suffered a severe back injury. Injury that makes Ibn Firnas powerless to do next test. Abbas Ibn Firnas died in the year 888, in a state struggling to heal a back injury suffered as a result of failure to test homemade gliders. Although experiments to fly using a pair of wings from feathers and wood frame does not work perfectly, but the innovative ideas of Ibn Firnas then studied Roger Bacon 500 years after the laying Firnas basic theories plane. Then, about 200 years after Bacon (700 years pascaujicoba Ibn Firnas), then the concepts and theories developed aircraft.
Source: http://www.defence.pk/forums/military-photos-multimedia/41123-first-flight-remembring-abbas-ibn-firnas.html#ixzz2H4EznTn9

Pesawat Terbang Ibnu Firnas dan Sketsa mesin terbangnya Abbas Qasim Ibnu Firnas (di Barat dikenal dengan nama Armen Firman) dilahirkan pada tahun 810 Masehi di Izn-Rand Onda, Al-Andalus (kini Ronda, Spanyol). Dia dikenal ahli dalam berbagai disiplin ilmu, selain seorang ahli kimia, ia juga seorang humanis, penemu, musisi, ahli ilmu alam, penulis puisi, dan seorang penggiat teknologi. Pria keturunan Maroko ini hidup pada saat pemerintahan Khalifah Umayyah di Andalusia (Spanyol). Pada tahun 852, di bawah pemerintahan Khalifah Abdul Rahman II, Ibnu Firnas memutuskan untuk melakukan ujicoba ‘terbang’ dari menara Masjid Mezquita di Cordoba dengan menggunakan semacam sayap dari jubah yang disangga kayu. Sayap buatan itu ternyata membuatnya melayang sebentar di udara dan memperlambat jatuhnya, ia pun berhasil mendarat walau dengan cedera ringan. Alat yang digunakan Ibnu Firnas inilah yang kemudian dikenal sebagai parasut pertama di dunia. Pada tahun 875, saat usianya menginjak 65 tahun, Ibnu Firnas merancang dan membuat sebuah mesin terbang yang mampu membawa manusia. Setelah versi finalnya berhasil dibuat, ia sengaja mengundang orang-orang Cordoba untuk turut menyaksikan penerbangan bersejarahnya di Jabal Al-‘Arus (Mount of the Bride) di kawasan Rusafa, dekat Cordoba. Penerbangan yang disaksikan secara luas oleh masyarakat itu terbilang sangat sukses. Sayangnya, karena cara meluncur yang kurang baik, Ibnu Firnas terhempas ke tanah bersama pesawat layang buatannya. Dia pun mengalami cedera punggung yang sangat parah. Cederanya inilah yang membuat Ibnu Firnas tak berdaya untuk melakukan ujicoba berikutnya. Abbas Ibnu Firnas wafat pada tahun 888, dalam keadaan berjuang menyembuhkan cedera punggung yang diderita akibat kegagalan melakukan ujicoba pesawat layang buatannya. Walaupun percobaan terbang menggunakan sepasang sayap dari bulu dan rangka kayu tidak berhasil dengan sempurna, namun gagasan inovatif Ibnu Firnas kemudian dipelajari Roger Bacon 500 tahun setelah Firnas meletakkan teori-teori dasar pesawat terbangnya. Kemudian sekitar 200 tahun setelah Bacon (700 tahun pascaujicoba Ibnu Firnas), barulah konsep dan teori pesawat terbang dikembangkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar